Masa-masa sekarang pintu dunia semakin terbuka
lebar, sehingga kemaksiatan dan kerusakan semakin tersebar luas dan muncul dari
jendela yang beraneka ragam, sehingga sulit bagi untuk mengahalanginya.
Berbagai aliran yang menyesatkanpun semakin giat menyebarkan kebatilan degan
gaya yang berbeda-beda. Namun jedela yang paling penting dan paling berbahaya
adalah lewat sasaran media (teknologi). Penyebaran media membawa dampak yang
sangat besar sehingga dapat merusak akidah umat islam.
Karena media, pola pemikiran seseorang menjadi
tercampur, seperti tercampurnya kebenaran dan kebatilan, sehingga yang batil
itu terlihat samar. Sudah tidak jelas lagi halal dan haramnya, kebatilan dan
kemaksiatan sudah melekat erat, dan para remaja sekarang sudah tercampur oleh
budaya buruk dan aliran yang sesat dan menyesatkan, baik ditinjau dari ucapan
maupun perbuatannya. Maka dari itu para remaja harus mempunyai filter berupa
ilmu. Karena dengan ilmu para remaja akan melahirkan kepekaan tentang mana yang
baik dan patut untuk diambil serta mana yang buruk dan harus ditinggalkan.
Kepekaan inilah yang akan menyelamatkan kita di tengah merosotnya moral dan
karakter bangsa seperti saat ini.
“Demi Allah! Kehidupan seorang pemuda harus
dengan ilmu dan taqwa, karena tanpa keduanya ia tidak berarti (berguna)”.
(Asy-Syafi’i RA). Pepatah ini menganjurkan kita agar menjadi orang yang berilmu
dan bertaqwa. Apabila seseorang dibekali dengan ilmu dan taqwa maka pasti dua
hal tersebut akan menghidupkan hati dan selalu mengingatkan kita kepada Allah
SWT dan kehidupan selanjutnya (Akhirat).
Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar